SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Semoga anda bisa menikmati isi dari yang saya sajikan di blog ini

Minggu, 19 April 2009

Pemasaran Kelinci


Gizi sebagai isu pemasaran
Kalau Mamur Suriaatmadja pada tahun 1980 telah berjasa membuat kepada dunia internasional atas keberhasilannya mendesain teori “Pabrik Daging Mini di Pekarangan” dengan tujuan memberdayakan gizi di masyarakat, maka “pemasaran gizi” itu sendiri adalah sesuatu yang penting di masa kini.
Kalangan kelas menengah dan atas perkotaan saat ini mulai menyadari pentingnya mengonsumsi daging sehat, bergizi tinggi dan rendah lemak. Kelinci telah memberikan kesaksian kepada kita tentang hal ini.
Menurut hemat penulis, potensi gizi ini dari sisi pasar juga memiliki nilai jual yang tinggi. Bagi mereka yang menyadari nilai gizi kelinci dipastikan kelinci bukan lagi sekedar konsumsi hiburan lidah melainkan juga sebagai penunjang kesehatan badani. Maka para penjual daging kelinci seyogianya mampu menjelaskan kepada masyarakat sekitar tentang kasiat daging kelinci.
Selama ini penulis sering mendengar banyak orang berkata daging kelinci memiliki kasiat yang hebat, tetapi kehebatan itu tidak memiliki penjelasan yang memadai, bahkan cenderung memakai pendekatan mistis. Kita tak boleh terus-menerus bermain dengan pandangan mistis. Sebab cara pandang mistis itu selain tidak mendidik juga sudah mulai ditinggalkan masyarakat modern.
Sebaiknya penjelasan-penjelasan mengenai kelinci memakai pendekatan yang masuk akal, ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan cara ini, ide kita untuk memasarkan daging sehat lebih mudah disambut masyarakat.
Akan lebih baik jika promosi daging sehat kelinci ini dilakukan oleh mereka para ahli gizi, ahli makanan sehat dan pemerintah. Berbagai penelitian tentang kandungan daging kelinci itu mestinya dikampanyekan beramai-ramai oleh aparat pemerintah agar masyarakat gemar mengonsumsi daging sehat bergizi tinggi tanpa efek samping. (Dikutip dari buku Ternak Uang, Faiz Manshur 2009